Kalau kita lihat di web – web, blog – blog, dan lapak –
lapak jual beli kenari akan kita dapati berbagai macam produk – produk yang di
tawarkan semuanya tampak bagus, indah dan menarik, saking banyaknya malah bikin
kita bingung dan pusing mana yang mau di pilih.
Maka berfikirlah
realistis, semua ditimbang dari kemampuan dan budget yang mau kita anggarkan
kemudian buat – buat plaining yang matang, jangka pendek, menengah dan panjang.
Karena yang namanya ternak tidak mungkin secepat dan semudah yang kita
bayangkan semua butuh proses.
Indukan yang besar –
besar, mewah – mewah dan mahal – mahal bukan jaminan, karena yang menjadi inti
adalah hasilnya mas,,,apalah artinya yang sedemikian itu jika breedingnya selalu
gagal atau tidak imbang antara pemasukan dan pengeluaran.
Ambil contoh salah satu
rekan kita tahun lalu ambil di beberapa lokalan dan AF maaf – maaf aja beliau
seseorang buruh kecil yang hasil dari kerjanya cuma pas – pasan untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya. Karena ketekunan dan kesabaran serta tidak “kepincut”
Iming – iming orang, ia jalani beternak local dan AF, Alhamdulillah
menghasilkan beberapa anakan, yang bagus – bagus anakannya di simpan dan yang
lebih di jual untuk ganti pakan.
Rutinitas tersebut ia
jalani dengan sabar, sampai – sampai beberapa hari ini saya di kejutkan dengan
kedatangannya untuk membeli F1 anakan dari hasil anakan yang telah di jual
selama ini.
Dan ini merupakan
kebahagiaannya dan kepuasannya bisa membeli anakan F1 dengan jeri payah
beternak tanpa harus mengurangi dari anggaran rumah tangga.
Pernah saya tanyakan “
Beli F1 apa sudah punya sangkarnya?” dia menjawab, “Sudah pak, sudah saya
belikan jauh – jauh hari saya siapkan sangkar khusus tinggal nunggu
penghuninya”, saya jawab “hehehe”.
Inilah realita
kebahagiaan dan kepuasan yang timbangannya bukan emosi dan ambisi, jadi pelan –
pelan gak masalah tapi pasti.
Penulis : Bp H. Ady
Jaya
Editor : Rudi