Waspada maling kenari (2)
Secara kodrati hobby
burung adalah merupakan kebutuhan tertier atau lebih, syarat akan berbangga –
bangga dan berlebihan untuk sebagian manusia.
Di sebagian yang lain hanya untuk hiburan, penyejuk
hati, refresh, dan penyeimbang kepenatan pikiran serta kebahagiaan diri.
Dari sinilah sebagiannya lagi muncul sebagai pelaku
pasar yang merupakan hobby burung sebagai kebutuhan sekunder yang menopang
kebutuhan primernya. Yach di situ ada peternak, pedagang, makelar dan
maling.
Pada kesempatan kali ini ketiganya tidak bahas akan
tetapi yang akan kita bahas adalah sepak terjang “maling burung” yang
meresahkan dan mengobok – obok dunia perburungan.
Ada kalanya kejahatan maling burung terpicu dari
beberapa tingkah kita sendiri yang mengundangnya untuk menyatroni farm kita
karena sikap kita yang terlalu over acting di lingkungan kita.
Berikut beberapa ucapan yang dapat memancing
kebencian dan menimbulkan kejahatan…
- Ucapan tinggi hati sombong
- Melecehkan dan merendahkan orang lain
- Menjelek – jelekkan rekan sesama hobby kenari
- Menganggap dirinya terbaik dan nomor satu.
- Mengucapkan yang gak ada manfaatnya seperti ini :
- “dia tu yang nyetori burungnya saya!!”
- “dia mengambil burung di tempat saya . .”
- “Trah saya yang terbaik di sini”
- “Dia anak didik saya”
- “Dia baru kemarin belajar burung dan ternaknya…”
Atau ucapan ini
- “suksesnya dulu saya yang ngajari”
- “Dulu dia gak bisa apa – apa sekarang sukses karena saya”
- “Dia besar sekarang karena burungnya dari saya semua”
Atau ucapan ini :
- “Hati – hati burungnya gak beres semua”
- “Hati – hati jangan beli burung dari dia”
Semua itu bikin risih kalau kita dengan apa lagi
orang – orang yang di bicarakan dengar.
Setuju gak setuju terserah anda….
Penulis : Bp H. Adi Jaya
Editor : Rudi